Alasan Pesan Nama Yayasan & Perkumpulan Butuh Waktu Lama

Kenapa Pesan Nama Yayasan & Perkumpulan Butuh Waktu Lama?

Banyak calon pendiri Yayasan maupun Perkumpulan kerap merasa heran. Mengapa proses pemesanan nama untuk Yayasan dan Perkumpulan cenderung jauh lebih lama dibandingkan Perseroan Terbatas (PT) atau Persekutuan Komanditer (CV)? Padahal, prosesnya sama-sama melalui sistem Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).  Secara logika, seharusnya waktu pemrosesannya tidak berbeda jauh. Namun, kenyataannya justru berbeda.  Ada sejumlah faktor hukum, teknis, hingga kebijakan yang membuat verifikasi nama Yayasan dan Perkumpulan lebih panjang. Kita akan bedah di artikel ini, ya! Kenapa Pesan Nama Yayasan atau Perkumpulan Lebih Lama? Proses pemesanan nama Yayasan dan Perkumpulan tidak sesederhana PT atau CV.  Ada sejumlah faktor teknis dan hukum yang membuat verifikasinya lebih panjang. Kemenkumham harus benar-benar memastikan nama yang diajukan sesuai aturan, tidak menimbulkan sengketa, dan layak digunakan secara sah. Beberapa alasan utama kenapa pemesanan nama Yayasan dan Perkumpulan lebih lama adalah: 1. Pemeriksaan Nama Masih Manual Untuk PT dan CV, sistem pengecekan nama sudah modern dan hampir sepenuhnya elektronik. Sementara untuk Yayasan dan Perkumpulan, masih banyak melibatkan pemeriksaan manual oleh petugas Kemenkumham. Nama yang diajukan diperiksa satu per satu untuk memastikan tidak ada kesamaan dengan Yayasan atau Perkumpulan lain.  Karena sifatnya manual, kecepatan proses sangat bergantung pada petugas yang memeriksa. 2. Penyesuaian Nama dengan Tujuan Organisasi Nama Yayasan atau Perkumpulan wajib sejalan dengan maksud dan tujuan organisasi. Contohnya, Yayasan bidang pendidikan harus memiliki nuansa pendidikan dalam namanya, seperti “Cerdas”, “Ilmu”, atau “Edu”. Hal ini berbeda dengan PT/CV yang lebih fleksibel. Meski dianjurkan relevan dengan bidang usaha, nama PT tetap bisa lebih umum. 3. Larangan Nama yang Mirip dengan Lembaga Resmi Nama Yayasan/Perkumpulan tidak boleh menyerupai lembaga resmi, instansi pemerintah, atau organisasi internasional. Kata-kata seperti “Republik Indonesia”, “Kementerian”, “Mahkamah”, hingga “PBB” dilarang. Larangan ini untuk mencegah penyalahgunaan identitas dan kebingungan publik, sehingga memperpanjang filter verifikasi. 4. Proses Verifikasi Lebih Kompleks karena Non-Profit PT/CV dikategorikan badan usaha yang mendukung kemudahan berusaha. Sedangkan Yayasan dan Perkumpulan adalah badan hukum non-profit, biasanya terkait kepentingan publik, sosial, pendidikan, atau keagamaan. Karena itu, verifikasi dilakukan lebih ketat agar nama yang digunakan benar-benar layak dan sesuai hukum. 5. Volume Permohonan yang Tinggi Permintaan pendirian Yayasan dan Perkumpulan terus meningkat, terutama di bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan. Banyaknya permohonan menambah panjang antrian pemeriksaan nama. Proses dilakukan berdasarkan urutan, sehingga waktu tunggu semakin lama. Tips Membuat Nama Yayasan agar Cepat Disetujui Meski proses pemesanan nama Yayasan dan Perkumpulan biasanya lebih lama, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar peluang disetujui lebih cepat.  1. Gunakan nama yang benar-benar unik.  Hindari nama yang terlalu umum seperti “Yayasan Sejahtera” atau “Yayasan Peduli Kasih”, karena kemungkinan besar sudah banyak dipakai dan berpotensi ditolak akibat kesamaan dengan yang sudah ada. 2. Tambahkan kata yang sesuai dengan tujuan organisasi.  Misalnya, jika Yayasan bergerak di bidang pendidikan, gunakan kata-kata seperti “Ilmu”, “Edu”, atau “Cendekia”.  Jika berfokus pada kegiatan sosial, bisa menambahkan kata “Peduli”, “Berbagi”, atau “Harmoni”.  Hal ini akan menunjukkan dengan jelas fungsi dan arah Yayasan sejak awal. 3. Hindari penggunaan kata yang menyerupai lembaga resmi.  Istilah-istilah yang berhubungan dengan nama negara, kementerian, atau organisasi internasional seperti “Republik Indonesia”, “Mahkamah”, atau “PBB” sebaiknya tidak digunakan.  Selain berisiko ditolak, penggunaan kata tersebut juga bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Dengan mengikuti strategi ini, kemungkinan nama Yayasan atau Perkumpulan yang kamu ajukan akan lebih cepat melewati proses verifikasi dan disetujui oleh Kemenkumham. Rekomendasi Nama Yayasan yang Unik Berikut contoh nama Yayasan yang bisa jadi inspirasi: Kesimpulan Proses pemesanan nama Yayasan dan Perkumpulan memang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan PT atau CV. Hal ini disebabkan oleh faktor pemeriksaan manual, keharusan penyesuaian nama dengan tujuan organisasi, larangan mirip lembaga resmi, kompleksitas verifikasi karena sifatnya non-profit, serta tingginya volume permohonan. Namun, dengan memilih nama yang unik, relevan, dan sesuai aturan, peluang persetujuan bisa lebih cepat. Jika kamu ingin proses pendirian Yayasan atau Perkumpulan berjalan lancar tanpa repot, tim Valeed siap membantu dengan layanan pendirian legalitas yang cepat, aman, dan sesuai hukum.  Konsultasi gratis bisa kamu dapatkan dengan KLIK LINK DI SINI!

Alasan Biaya Perubahan PT Lebih Besar daripada Pendirian Baru

Alasan Biaya Perubahan PT Lebih Besar daripada Pendirian Baru

Banyak pengusaha yang memilih melakukan perubahan legalitas PT perusahaannya daripada pendirian baru. Mulai dari mengganti nama perusahaan, mengubah susunan kepemilikan saham, menambah kegiatan usaha, hingga penyesuaian lain sesuai kebutuhan bisnis. Alasannya jelas.  Dengan melakukan perubahan, pengusaha bisa tetap melanjutkan bisnis yang sudah berjalan. Selain itu, bisa menjaga branding yang sudah dikenal pasar, serta mempertahankan kontrak atau perjanjian yang sudah terikat dengan pihak ketiga. Namun, realitanya biaya melakukan perubahan legalitas seringkali justru lebih mahal dibandingkan mendirikan badan usaha baru (PT atau CV). Lalu, apa penyebabnya? Yuk, kita bahas secara lengkap di artikel ini! Alasan Biaya Perubahan PT Lebih Besar daripada Pendirian Baru Biaya perubahan legalitas memang wajar lebih tinggi karena prosesnya jauh lebih kompleks dibandingkan pendirian baru. Berikut beberapa alasannya: 1. Kompleksitas Proses Perubahan Perubahan legalitas diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). – Pasal 21 ayat (1) mewajibkan setiap perubahan anggaran dasar (nama, modal, maksud & tujuan, atau kepemilikan saham) dibuat dengan akta notaris.– Pasal 23 menegaskan perubahan tersebut juga harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM. Artinya, setiap pengusaha yang melakukan perubahan harus melewati prosedur panjang. Seperti revisi akta notaris, pengesahan ulang di Kemenkumham, pembaruan data di OSS/NIB, hingga penyesuaian data di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Jika ada lebih dari satu perubahan, biayanya tentu akan semakin bertambah. 2. Penyesuaian dengan Aturan Terbaru Setiap perubahan juga wajib menyesuaikan diri dengan regulasi terbaru. Contohnya, setelah terbitnya UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, banyak aturan baru yang diberlakukan, ya! Mulai dari ketentuan modal dasar hingga mekanisme perizinan berusaha. Akibatnya, meski saat pendirian awal perusahaan tidak terkena kewajiban tertentu, pada saat perubahan, tetap harus mengikuti aturan yang terbaru. Kelebihan Perubahan Legalitas Dibanding Pendirian Baru Meskipun biayanya lebih mahal, melakukan perubahan legalitas sebenarnya memberikan nilai tambah yang signifikan dibandingkan mendirikan badan usaha baru dari nol. 1. Tetap Mempertahankan Brand dan ReputasiBrand adalah aset penting bagi sebuah bisnis. Nama perusahaan, logo, hingga rekam jejak yang sudah dikenal pelanggan akan hilang jika pengusaha memilih mendirikan perusahaan baru.  Dengan melakukan perubahan legalitas, brand yang sudah terbentuk bisa terus dipakai tanpa harus memulai ulang strategi branding dari awal.  2. Menjaga Keabsahan Kontrak Bisnis yang Sudah AktifBanyak perusahaan sudah memiliki kontrak kerjasama dengan pihak ketiga, seperti vendor, investor, atau klien besar.  Jika mendirikan perusahaan baru, kontrak tersebut bisa menjadi tidak berlaku dan perlu dibuat ulang.  Sementara itu, dengan melakukan perubahan legalitas, semua kontrak yang ada tetap sah secara hukum karena entitas hukum perusahaannya tidak berubah, hanya detail tertentu yang diperbarui. 3. Tidak Perlu Membangun Ulang Track Record Pajak dan AdministrasiTrack record perusahaan di dunia usaha dan perpajakan juga sangat penting. Perusahaan lama biasanya sudah memiliki catatan pajak, laporan keuangan, hingga histori perizinan.  Jika mendirikan perusahaan baru, semua catatan ini harus dimulai dari nol.  Sementara, dengan perubahan legalitas, catatan tersebut tetap terjaga sehingga lebih mudah dalam urusan administrasi, mengurus tender, atau saat berhubungan dengan pihak perbankan dan pemerintah. Tips Menghemat Biaya Perubahan Legalitas Agar biaya tidak terlalu membebani, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan pengusaha: 1. Rencanakan Perubahan Sekaligus Jika ingin mengubah lebih dari satu aspek (misalnya nama dan bidang usaha), lakukan sekaligus dalam satu kali revisi akta. Ini lebih hemat dibandingkan melakukan perubahan bertahap. 2. Pastikan Dokumen Lengkap Dokumen yang tidak lengkap bisa menambah biaya karena adanya proses bolak-balik. Pastikan akta, NPWP, hingga izin terkait sudah tersedia sejak awal. 3. Konsultasi Terlebih Dahulu Diskusikan rencana perubahan dengan notaris atau jasa profesional legalitas usaha. Dengan begitu, kamu bisa mendapat gambaran biaya yang pasti, alur yang efisien, dan mengurangi risiko kesalahan. Kesimpulan Perubahan legalitas memang cenderung lebih mahal dibandingkan mendirikan baru, karena prosesnya lebih kompleks, banyak tahap administrasi, serta harus sesuai dengan regulasi terbaru. Namun, keputusan untuk melakukan perubahan tetap membawa keuntungan strategis bagi pengusaha, terutama dalam mempertahankan brand, kontrak, dan track record perusahaan. Dengan perencanaan yang matang, dokumen lengkap, serta konsultasi dengan ahli, biaya tambahan bisa ditekan seminimal mungkin. Jika kamu ingin melakukan perubahan atau mendirikan perusahaan baru dengan biaya lebih efisien, tim Valeed siap membantu. 

Urus Legalitas Usaha,
Ya Mending ke VALEED Aja!

KONSULTASI SEKARANG

jasa pembuatan pt
jasa pembuatan pt

CV Kawan Berkarya Bersama

Menara Selatan BpJamsostek Lantai 12 Jl. Gatot Subroto, Kav.38, RT006/RW001, Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12710

Navigasi

Terdaftar di

Copyright © 2024 Valeed